Sabtu, 21 Februari 2009

Membangun Desa Membangun Bangsa

Pertanian menjadi tolak ukur atas kemajuaan bangsa yang tercitra akan nilai Budi Nurani Luhur, Setelah lama sedikit demi sedikit terkikis oleh kemajuan zaman dimana lahan persawahaan telah berganti wujud menjadi perumahan serta ruko-ruko yang hampir sepenuhnya dikuasai oleh pemodal-pemodal Asing yang sangat dan tidak akan bertanggung jawab atas nilai yang telah ditananamkan oleh orang-orang tua kita terdahulu. Kalau sejarah pernah mencatat bagaimana negara kita terkenal dengan lahan persawahan sebagai kebanggaan Negara yang mampu mensejahterakan Rakyatnya tetapi kini apakah tinggal kenangan saja???

Tahun 1962 negara Indonesia melakukan tugas yang sangat mulia membantu Negara-negara terjajah melalui bantuan-bantuan pengiriman pangan sampai Negara mampu pula menjadi Negara pengekspor beras lantas kenapa saat ini dinegara kita sering terdengar teriakan busung lapar siapa yang salah??? Dari tanggung jawab moral itulah menjadi kembanggaan masyarakat jombang karna masih adanya sosok petani yang berpihak pada kekuatan petani sebagai alat perjuangan menuju kesejahteraan dengan ikut serta dalam kelompok-kelompok tani yang ada tidak hanya di jombang saja. Walaupun sosok figure yang muncul seorang ibu dari anak-anaknya yang tinggal dijauh dari keramaian kota tetapi masih juga bersedia memberikan pikiran tenaganya untuk meningkatnya hasil serta harga jual panen pertanian, Sadarestuwati sosok perempiuan sederhana dan ramah yang terus menggalang dan melatih puluhan kelompok tani dengan Sedulurtani (saudara Petani ) menjadi bukti nyata akan keterlibatanya dan pembuktian atas keberpihakanya pada pertanian yang sampai kini terus tersingkir bahkan menyempit

8 komentar:

  1. estu centre suatu lembaga yang dibangun dari ketulusan hati seorang perempuan yang peduli pada rakyat. salut buat mbak estu GBU.

    BalasHapus
  2. Estu Centre suatu lembaga pelayanan rakyat yang dibangun dari rasa kepedulian yang tinggi oleh seorang wanita yang berhati mulia. salut dan hormat buat mbak Estu. kesuksesanmu adalah kesenangan kami. wasalam..

    BalasHapus
  3. biarlah cakrawala berpikir dalam suatu bayangan nun jauh disana akan menjadi nyata ketika kita selalu menerima realita dalam domain berpolitik.

    BalasHapus
  4. Biarlah cakrawala yang luas dalam pikiran anda akan membawa pada kesuksesan yang abadi namun harus dibarengi dengan keberanian yang kokoh ketika anda masuk dalam area politik. Siapkah anda menerima realita kehidupan dalam berpolitik???

    BalasHapus
  5. Kami wong jombang tau mbak estu..
    kami wong jombang bangga punya mbak estu..
    dekat dengan petani..
    dekat dengan umkm/ukm..
    beliau suka bernyanyi..
    beliau suka membantu..
    terimakasih mbak estu..

    BalasHapus
  6. bagaimana dengan tingkat kepedulian sebagai wakil rakyat mbak? http://nasional.kompas.com/read/2010/11/19/08193090/Rombongan.DPR..quot.Telantarkan.quot..TKW.di.Dubai

    membaca artikel di atas sangat2 mengecewakan dan sedih...


    >>
    Dalam perbincangan dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu, Riny Konig menuturkan, saat mereka tengah sibuk mengoordinasi seratusan TKW, tiba-tiba seorang perempuan menegurnya.

    ”Bu, tolong, dong, dibilangin rombongannya jangan ribut, malu-maluin negara aja, kan enggak enak ribut begitu,” tegur perempuan itu kepada Riny.
    ”Rombongan mana, Bu?” tanya Rini.
    ”Itu, rombongan TKW,” kata perempuan itu.
    ”Lha, saya bukan TKW, Bu. Saya ini ingin pulang ke Indonesia, berlibur, kebetulan bertemu dengan mereka. Mereka ribut karena bingung Bu, banyak yang bertahun-tahun enggak pulang, kasihan. Ibu mau liburan juga?” tanya Rinny.
    ”O enggak, saya baru pulang dari Moskow, tugas negara,” kata perempuan itu yang menurut Rinny hanya tetap berdiri tanpa ikut membantu para TKW yang gaduh karena bingung. Belakangan, Riny tahu perempuan itu adalah anggota DPR yang habis melakukan studi banding di Moskwa, Rusia.

    Sementara itu, salah seorang TKW, Diah, punya pengalaman yang menurutnya tidak mengenakkan saat ia mencoba menyapa satu-satunya perempuan anggota Dewan dalam rombongan tersebut. Ia bertanya kepada perempuan itu apakah sudah ada informasi kapan pesawat akan terbang menuju Jakarta.

    ”Eh, bukannya menjawab, ibu itu malah balik bertanya ke saya dengan ketus, ngapain cari duit ke luar negeri, di dalam aja banyak kok. Saya kaget, kok ditanya baik-baik malah ngomong ketus banget. Saya bilang aja kalo saya emang orang miskin, cari duit ke mana aja yang penting halal,” terang Diah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2010).

    Diah pun langsung melengos pergi. ”Di mata orang DPR, TKW itu enggak ada harganya. Ya, memang beginilah nasib kami, selalu dianggap menyusahkan di negeri sendiri,” katanya.





    Informasi yang dihimpun Kompas.com, anggota rombongan studi banding rumah susun adalah Yasti Soepredjo Mokoagow dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Muhidin Mohamad Said (Fraksi Partai Golkar), Roestanto Wahid (Fraksi Partai Demokrat), Usmawarnie Peter (Fraksi Partai Demokrat), Sutarip Tulis Widodo (Fraksi Partai Demokrat), Zulkifli Anwar (Fraksi Partai Demokrat), Riswan Tony (Fraksi Partai Golkar), Eko Sarjono Putro (Fraksi Partai Golkar), Roem Kono (Fraksi Partai Golkar), Irvansyah (Fraksi PDI-P), Sadarestuwati (Fraksi PDI-P), Chairul Anwar (Fraksi PKS), Ahmad Bakri (Fraksi PAN), Epyardi Asda (Fraksi PPP), Imam Nahrawi (Fraksi PKB), dan Gunadi Ibrahim (Fraksi Partai Gerindra).
    (Selesai)

    BalasHapus
  7. Bu SADARESTUWATI, anggota DPR RI yang terhormat.

    Seandainya berita yang ada di kompas itu benar, maka saya berdo'a, semoga laknat Allah akan menimpa Anda dan keluarga Anda.

    BalasHapus
  8. Bagus.. kita lihat pemimpin daerah tingkat II Jombang dipimpin oleh seorang wanita yang tangguh agar kami bisa rasakan kemakmuran yang sedari dulu hanya dirasakan oleh kelompok / golongan tertentu. Kami anak2 muda yang berbakat tapi sa'at ini tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukan apalagi mewujutkan semua bakti kami kepada bangsa ini .
    www.usbercmk.web.id
    http://www.justbeenpaid.com/join.cgi?r=F1VZGQetF7

    BalasHapus